Ya Allah hamba butuh uang untuk bayar hutang

Ya Allah Hamba Butuh Uang Untuk Bayar Hutang

Diposting pada

Last Updated on 10 Oktober 2024

Saberpungli.id – Mungkin saat ini Anda sedang terbelit hutang. Sudah berupaya kemana-mana, tapi belum mendapatkan solusi yang efektif untuk menyelesaikannya. Janganlah berputus asa. Teruslah berupaya. Jika Anda seorang muslim, berdoalah: Ya Allah hamba butuh uang untuk bayar hutang. Jika Anda non muslim, berdoalah sesuai dengan keyakinan Anda.

Intinya, di dalam hati kecil Anda, rasakan betul-betul, setulus hati bahwa Anda tidak punya daya upaya lagi. Anda merasa sangat lemah tanpa pertolongan Tuhan, dan ucapkan berulang-ulang dengan penuh keyakinan: Ya Allah hamba butuh uang untuk bayar hutang.

Melalui tulisan ini saya akan membahas dua buah amalan yang sangat ampuh untuk Anda menyelesaikan berbagai persoalan hidup yang sangat berat. Dengan mengamalkan ikhtiar langit ini, saya berdoa, semoga masalah berat Anda segera terselesaikan.

Ya Allah hamba butuh uang untuk bayar hutang!

1. Perbanyak bersholawat

Sebenarnya ada banyak ikhtiar ruhani yang bisa Anda tempuh; ketika secara logika, urusan Anda tidak bisa lagi diselesaikan. Jika Anda memiliki hutang yang banyak, dan agar hutang ini segera terbayar, Anda bisa memperbanyak membaca sholawat, berwasilah kepada Nabi SAW agar hajat Anda cepat Allah penuhi. Dan, ikhtiar ini sebenarnya pernah terjadi pada seorang pedagang yang bangkrut dan terbelit utang pada masa Sultan Abdul Hamid II dari Kesultanan Utsmaniyah.

Begini ceritanya.

Suatu hari, Sultan Abdul Hamid II dari Kesultanan Utsmaniyah memanggil pengawalnya, Basya, ke kamarnya. Saat itu, Basya melaporkan bahwa seseorang bernama Faisal mengklaim bahwa Sultan berhutang padanya.

“Ya Sultan Hamid, ada seseorang yang mengklaim bahwa Anda berhutang padanya. Saya telah memanggilnya ke istana dan memberinya sejumlah uang, tapi dia masih belum pergi,” kata Basya.

“Dimana dia?” tanya Sultan.

“Di depan pintu, ya Sultan,” jawab Basya.

“Masukkan dia,” kata Sultan.

Kemudian, Basya memerintahkan pengawal untuk membawa Faisal ke hadapan Sultan.

“Silakan sampaikan keluhanmu,” kata Basya kepada Faisal.

Dengan rasa hormat, Faisal berkata kepada Sultan, “Ya Sultan, Anda berhutang padaku.”

Dengan tenang, Sultan bertanya, “Bagaimana dan sejak kapan aku berhutang padamu?”

“Sultan, saya seorang pedagang. Lalu saya bangkrut. Saya berhutang begitu banyak sehingga hutang itu mencekik saya. Lalu saya berdoa kepada Allah setiap malam…”

Sebelum Faisal bisa selesai berbicara, Basya menginterupsi dia.

“Faisal, Sultan bertanya bagaimana dia bisa berhutang padamu,” interupsi Basya.

Namun, Faisal tetap melanjutkan, “Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya berdoa kepada Allah setiap malam sebelum tidur.”

“Dan kemarin, saya bertemu Nabi Muhammad, salam sejahtera baginya, dalam mimpiku,” lanjut Faisal.

Sultan dan Basya terkejut mendengarnya.

“Salam sejahtera baginya,” kata Sultan dan Basya sambil meletakkan tangan kanan di dada mereka.

“Ya Sultan, dia berkata, beritahu Hamidku bahwa dia biasanya mengirimkan salam padaku setiap malam, tapi dia lupa kemarin malam. Datanglah kepada Sultan dan sampaikan kebutuhanmu,” kata Faisal.

Setelah mendengar penjelasan Faisal, Sultan segera berdiri. Wajahnya terlihat sangat terharu.

“Bagaimana dia berkata?” tanya Sultan.

“Hamidku, Hamidku…” jawab Faisal.

Sebelum dia bisa melanjutkan, Sultan memberi isyarat agar Faisal berhenti berbicara, kemudian Sultan membuka laci mejanya dan memberikan Faisal sebuah tas berisi uang.

“Bagaimana dia berkata?” tanya Sultan lagi.

“Hamidku, Hamidku…” jawab Faisal.

Sebelum dia bisa melanjutkan, Sultan kembali memotong ucapannya dan memberikan tas uang lainnya pada pedagang itu.

Sultan kembali bertanya, “Bagaimana dia berkata?”

Faisal menjawab, “Hamidku, Hamidku…”

Sekali lagi, Sultan memberi isyarat agar Faisal berhenti berbicara dan memberinya tas uang lainnya.

Melihat ini, Basya langsung memarahi Faisal, “Ya Faisal, apakah uang yang Sultan berikan padamu tidak cukup?”

Pedagang itu mengangguk, memberi isyarat bahwa pemberian Sultan sudah cukup untuk melunasi hutangnya. Pedagang itu kemudian dipersilahkan meninggalkan ruangan. Singkat cerita, si pedagang akhirnya bisa membayar hutang-hutangnya lantaran telah berwasilah melalui Nabi SAW.

Itulah amalan pertama yang bisa Anda coba praktekkan, yakni memperbanyak membaca sholawat dan di dalam hati tetap berdoa: Ya Allah hamba butuh uang untuk bayar hutang melalui wasilah Nabimu ini. Insya Allah, dengan wasilah Nabi dan dilandasi rasa yakin 100%, Insya Allah hajat Anda akan diijabah.

2. Perbanyak membaca Hauqolah

Amalan kedua yang bisa Anda lakukan ketika ditimpa masalah hidup yang berat adalah memperbanyak membaca Hauqolah atau Lâ haula walâ quwwata illa billâh. Bacaan ini sangat dahsyat dan ampuh menuntaskan segala kesulitan hidup Sembari membaca kalimat tersebut, di dalam hati tetap bermunajat: Ya Allah hamba butuh uang untuk bayar hutang.

Sudah banyak yang problem hidupnya tuntas, lantaran mengamalkan Lâ haula walâ quwwata illa billâh. Jika Anda sedang memiliki banyak hutang, dimusuhi orang banyak, dizalimi orang, sakit menahun yang tak kunjung sembuh, bisnis bangkrut, lama belum dapat jodoh, dan lain-lain, maka memperbanyak bacaan hauqolah ini bisa Anda jadikan ikhtiar langitan selanjutnya.

Jika Anda yakin, maka tidak ada yang tidak mungkin di hadapan Allah. Dan, sudah banyak yang telah membuktikan kedahsyatan amalan ini.

Simak kisah berikut!

Auf bin Malik Al-Asyja’i, dia adalah salah seorang sahabat Rasulullah saw. Suatu ketika, orang-orang musyrik menawan anaknya. Maka, dia pun datang kepada Nabi saw. untuk mengadu. Dia berkata, “Ya Rasulullah, musuh telah menawan anakku. Ibunya sangat bersedih. Apa yang engkau perintahkan kepadaku?”

Maka, Rasulullah saw pun bersabda, “Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah. Aku memerintahkan kepadamu dan kepada istrimu agar memperbanyak ucapan, ‘Lâ hawla walâ quwwata illa billâh.’

Maka Auf dan istrinya melakukan apa yang diperintahkan Nabi saw. Mereka berdua mulai membaca Lâ haula walâ quwwata illa billâh.

Sampai saat malam tiba, saat keduanya tengah berada di rumah, tiba-tiba pintu rumahnya diketuk oleh seseorang, ternyata itu adalah anaknya. Anak yang ditawan oleh orang-orang kafir itu. Tidak hanya itu, anaknya juga datang dengan membawa seratus unta hasil rampasan perang (ghonimah) yang ditinggalkan orang-orang musyrik yang kemudian dia giring pulang ke rumah.

Auf bertanya, “Apa yang telah terjadi?

Anaknya menjawab, “Sesungguhnya musuh menangkapku dan mengikatku dengan rantai besi dan juga mengikat dua kakiku. Ketika malam tiba, aku berupaya keras untuk melepaskan diri tidak bisa, karena ikatan di kedua tangan dan kakiku sangat kencang. Tapi, tiba-tiba, ikatan-ikatan dari besi itu perlahan menjadi longgar sehingga ikatan di kedua tangan dan kakiku terlepas. Makanya aku bisa kembali sekarang dengan hewan-hewan Ghanimah ini.” 

Atas peristiwa ini, turunlah wahyu kepada Rasulullah saw. “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (QS Ath-Thalâq, 65: 2-3). Demikian pendapat Ibnu Katsir dalam tafsirnya.

Dari kandungan ayat di atas al Quran dengan jelas menegaskan bahwa barangsiapa bertaqwa (bersabar) maka akan diberi jalan keluar atas problemnya, dan akan diberi rezeki dari arah yang tidak ia sangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah atau merasa yakin bahwa hanya Allah saja satu-satunya yang bisa menyelesaikan problem hidupnya, maka Allah akan cukupi hajatnya itu.

Kesimpulannya

Jika kita memiliki masalah yang berat seperti terbelit hutang, sakit yang tak kunjung sembuh, dan persoalan berat lainnya, selain ikhtiar lahir, maka ada dua amalan yang bisa kita kerjakan. Yang pertama, berdoa dengan berwasilah kepada Nabi SAW dan sambil memperbanyak sholawat. Di dalam hati tetap berdoa: Ya Allah hamba butuh uang untuk bayar hutang.

Yang kedua, bertaqwa dan bertawakal kepada Allah dengan cara memperbanyak membaca bacaan La hawla wala quwwata illa billah. Dan jangan lupa, di dalam hati terus merasakan ketidakberdayaan diri, dan meyakini seyakin-yakinnya bahwa hanya Allah saja yang mampu menyelesaikan permasalahan Anda. Dan, jangan lupa, di dalam hati tetap berdoa: Ya Allah hamba butuh uang untuk bayar hutang.

Insya Allah seluruh persoalan berat yang menimpa kita segera Allah angkat. Aamiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *